Jakarta, 3 maret 2016.
Agenda penanaman pohon di Bogor yang sempat tertunda akibat hujan, akhirnya dilakukan di halaman belakang kompleks istana merdeka Jakarta pada ke esokan harinya.
Di gambar ini, rangkaian kegiatan hari ke dua antara raja salaman dan jokowi pun telah berakhir, dengan penanaman pohon, bibit pohon alin yg berasal dari pulau kalimantan.
dihari pertama kedangan raja Salman, Indonesia sudah menyiapkan berbagai agenda, salah satunya penanaman pohon, sejumlah lubang sudah dipersiapkan, yang nantinya raja Salman dan pangerannya ikut menanman pohon. tapi kuasa Ilahi jauh lebih dahsyat, agenda itupun harus berubah haluan.
sejatinya harus dilakukan di bogor dipindah ke halaman belakang Istana Merdeka ke esokan harinya.
media bersiap dengan alat tempurnya. Raja Salman datang dengan Jokowi dengan menggunakan mobil golf sembari mengelilingi rimbunya halaman istana negara dan istana merdeka. lagi-lagi joko widodo president menjadi sopir bagi sang raja. mungkin ini bagian bentuk diplomasi kalik yah, dan sepertinya berhasil investasi mengucur ke Indonesia
Sabtu, 30 September 2017
Mengawal perjalanan bantuan kemanusiaan Indonesia ke Bangladesh
Mengawal
perjalanan bantuan kemanusiaan Indonesia ke Bangladesh
Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim, bantuan kemanusiaan dari
Indonesia menuju ke perbatasan Banglades-Myanmar saya nyatakan diberangkatkan”,
begitulah kalimat terakhir yang di ucapkan Presiden Joko Widodo saat melepas
bantuan kemanusian tahap pertama ke Banglades yang bernama Civic Mission
Indonesia.
Ada empat pesawat hercules C-130 yang mengangkut bantuan kemanusiaan dengan
total mencapai 34 ton tersebut. Didalamnya ada bantuan berupa beras, sandang,
family kit, fleksibel tank, tanda pengungsian.
Saat di lepas rabu 13 september, ke empat pesawat hercules itu menuju
bandara sultan iskandar muda aceh, untuk transit, pengisisan bahan bakar, serta
melakukan koordinasi (clearence) sebelum memasuki dan melakukan pendaratan
diwilayah Banglades. Tim pun harus menginap semalam di aceh.
http://m.metrotvnews.com/play/2017/09/17/759945
bantuan ke.bangladesh
Bergabung dengan bantuan kemanusiaan, keadaan didalam pesawat begitu padat,
sampai tim pun harus duduk diatas bantuan kemanusiaan tersebut, keadaan tidak
terlalu dingin kerna padat dengan barang bantuan, melawan ac pesawat hercules
yang berada di atas ketinggian 15.000 selama 4,5 jam, sejam sebelum mendarat
barulah terasa seperti teman-teman yang pernah rasakan saat terbang dengan
pesawat hercules, dinginya minta ampun. Jaket monitor mudik serta kuplik
penutup kepala pun tidak mempan. Oh ya saat posisi dingin seperti ini oran
mudah masuk angin, salusinya adalah jangan membiarkan perut kosong, minimal
ngemil biskuit atau apa saja yang bisa dikunyah.
Pesawat herculis mendarat dengan mulus,
sampai-sampai saya tidak sada sidah masuk wilayah banglades. Bandara syah
amanat chittagong, banglades tidaklah sebesar seperti bandara2 di kota besar di
Indonesia. Dari perhitunganku, hanya bisa 5-6 pesawat yang bisa parkir, oleh
karena itulah, pesawat hercules yang membawa bantuan ke banglades harus datang
secara bertahap. Jika ke empatnya langsung mendarat, bagaimana dengan pesawat
sipil/komersil yang akan mendarat.
Hari kamis 14 september, 2 pesawat hercules membawa bantuan yang paling
dibutuhkan, yaitu tebnda pengungsian dan sandang. Maklum kondisi di camp
pengungsian katanya basah kerna hujan. Tiba di bandara chittagong, pada pukul
17.00 waktu setempat (WS) disusul 2 jam kemudian 19.00 WS, pesawat kedua
mendarat, tidak butuh waktu lama bagi tim civic mission, hanya memeiliki waktu
mepet 2 jam tuk bongkar muat, isi bahan bakar dan lain-lain kemudian pesawat
hercules kembali pulang ke aceh sembari menjemput bantuan kemanusiaan yang akan
dikirim lagi, atau lapangan parkir bandara akan penuh dan mengganggu kondisi
udara di bandara itu.
Dihari yang sama, kamis. Bantuan kemanusiaan di serahkan dari BNPB ke dubes
indonesia untuk banglades, dari dubes di bangladesh kemudian diserahkan ke
pemerintah Banglades. Dari statament perwakilan pemerintah yang menerima
bantuan tersebut, dia mengatakan bahwasanya bantuan oini akan segera langsung
di distribusikan di camp pengungsian coxs bazar dan kutupalong jaraknya pun
170km dari kota chittagong, melalui lembaga internasional dan pemerintah
indonesia berhak mengawasi pendistribusiannya.
pendataan pengungsi penerima bantuan dari Indonesia |
Ada banyak hal yang saya pelajari saat ditugaskan soal pengiriman bantuan
kemanusiaan, bahwasanya tidak semudah teriak save-save-save. Ada proses
perijinan diman-mana. Pertama perijinan memasuki wilayah, misal wilayah udara,
ada slot kosong kah saat mendarat, jam berapa pesawat bisa mendarat, perijinan
menggunakan gudang untuk menampung bantuan, apakah bantuan dikenakan pajak atau
tidak, apakah bantuan benar di butuhkan atau tidak, administrasinya bagaimana,
bagaaimana bantuan dibawa ke camp, bagaimana pendistribusian, kerna tidak
jarang saaat didistribusikan malah menimbulkan konflik, entah itu saling
berebutan atau lain sebagainya.
2 pesawat selanjutnya datang dengan membawa bantuan beras, family kit, gula
dan lain-lain.
Sebelum menjemput kedatangan bantuan, ada breafing dari BNPB, Dubes dan tim
kemanusiaan, bahwasanya akan berusaha memasuki camp pengungsi dan melakukan
pencatatan kebutuhan apa saja yang dibuthkan pengungsi, ada wacana tuk
melakukan pembelian langsung barang-barang kebutuhan di banglades ketimbang
harus membawa dari indonesia, kerna ini dianggap lebih efisian.
bantuan tiba di bandara internasional syah manat chittagong, Banglades |
Sore hari di jam yag sama, datanglah bantuan tersebut, seperti di hari
pertama bongkar buat dan lain-lain tapi kali ini ada pesawat airbush dari iran
datang yang juga membawa bantuan, makin padatlah bandara chittagong, tim
bekerja dengan waktu, agara pesawat hercules bisa segera lepas landas
dikarenakan ada pesawat komersil yang
akan mendarat. Jumat malam kami melakukan koordinasi, apakah tim diperkenankan
masuk camp ? ternyata masih nihil. Ada alasan kuat dari pemerintah banglades
belum memperbolehkan kami masuk, dengar kabar dari tema relawan situati memang
belum layak tuk tim masuki, ada faktor keamanan disana. Laporan foto kami
terima, bantuan sudah sampai di gudang camp pengungsian, alhamdulillah.
Sabtu, 16 september, ada 2 pesawat hercules datang, dan ini diluar dari 4
pesawat yang dilepas presiden pada rabu lalu. Daripada menunggu jadwal yg belum
jelas, ikutlah kami dengan pesawat hercules itu kembali ke Indonesia.
Banglades merupakan negara terdampak dari kisruh rakhin state, entah sejak
kapan konflik ini, berbagai informasi sudah banyak beredar. Beruntung Banglades
memiliki perdana menteri yang pernah mengalami posisi menjadi pengungsi, jadi
tau baimana rasanya menjadi pengungsi dan disinilah kita melihat jiwa besar dan
duuuuh apa yak namanya jika dulu pernah mengalami dan tidak ingin orang lain
juga mengalaminya....?. Saya mengutip dari berbagai sumber dan kiranya dapat
dipercaya, “banglades negara besar, penduduk kami banyak, dan kami mampu
menghidupinya, kalau pengungsi itu berjumlah 600.000 sekali pun, kami masih
sanggup memberi mereka makan, tapi itu bukan solusi, selesaikan konfliknya. Saya
kutip dari aljazeerah.
Ada banyak faktor kenapa saya dan teman2 jurnalis Indonesia belum bisa
menjangkau kawasan pengungsian di Banglades cox’s bazar dan kutupalog salah
satunya perijinan keamanan yang belum memperbolehkan kami kesana, walaupun kami
jurnalis setidaknya kami harus menghormati kedaulatan sebuah negara.
Mengingat ini isu yang sangat sensitif saya pun sebenranya agak khawatir
jika harus melaporkan suasana disana, takut terdapat kesalahan dan memberikan
efek bagi yang menerima, tapi saya harus bisa kesana dengan melihat langsung
dengan kepala sendiri, tapi apadaya niat hanyalah niat. Dari berbagai sumber
instagram misalanya dari jurnalis banglades dan india saya bisa melihat keadaan
disana hasil sebuah kamera foto dan video.
Mengarahkan konflik rakhine state ke sebuah isu SARA akan semakin merusak
arus informasi dan dampaknya akan semakin memperburuk suasana, apalagi
mengarahkannya ke Indonesia. Kita patut bersyukur indonesia yang luas ini
diberikan karunia yang beragam, suku , agama, ras serta antar golongan bisa
hidup berdampingan tanpa harus berkonflik. Wilayah yang subur, kondisi iklim
yan tidak ekstrim, sumber daya alam dan manusia yang berlimpah, yang ingin saya
sampaikan dalam tulisan saya ini adalah saya BERMOHON kepada yang membaca
tulisan saya ini, saya tidak ingin negara kita ini seperti negara-negara lainya
yang berkonflik terus hancur.
Diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia patut kita acungi
jempol. Sebelum bantuan ini datang, kedubes ri banglades serta menlu retno
menyambangi banglades dan myanmar tuk melakukan diplomasi. Kenapa harus
indonesia, ini pemikiran saya saja mungkin kerna indonesia adalah saudara bagi
kedua negara tersebut yang ada banyak kesamaan masalalu dan keadaan sekarang
yang dialami kedua negara tersebut.
Selepas dari banglades, KBRI banglades tetap melaporkan kepada kami hasil
di pengungsian. Alhamdulillah nya kami dikirimkan foto kalau bantuan
kemanusiaan dari Indonesia telah sampai di pengungsi, tenda telah berdiri,
bantan sudah disitribusikan secara tertib, maklum banyak foto dan video yang
saya lihat ketika pmbagian bantuan para pengungsi selalu berebutan, alhasil tak
jan menimbulkan korban. Oh iya act juga berada disana, kami melihat foto
pembagian distribusinya juga berjalan tertib.
Tenda
sdh berdiri
Akhirul kalam saya bingung mau menulis apa lagi...
Terimaksih sudah mau membaca.
Next cerita
BEDEBAH “Bekerja dengan bhagia dan Ikhlas”
Bertemu dengan jurnalis banglades yang supel, ramah dan kisah balik layar selama
di Banglades
Langganan:
Postingan (Atom)